DAMPAK SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA TEBING TINGGI
Masalah sampah perkotaan di lndonesia sudah menjadi masalah yang sangat serius. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan pola hidup konsumtif tentu diikuti meningkatnya produksi sampah. Di kota-kota besar sampah menimbulkan berbagai masalah yang rumit untuk diselesaikan (Damanik, 2020). Sampah dapat berdampak buruk bagi kehidupan manusia, diantaranya adalah sebagai sumber penyakit, seperti diare, tifus dan penyakit-penyakit infeksi, dan lain-lain, maka dari itu perlu dilakukannya penanganan sampah yang tepat (Adiprasetyo, 2019). Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 14 tahun 1987 berisikan tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah termasuk di dalamnya kewenangan daerah untuk mengatur Pengelolaan Persampahannya sendiri (PP No. 14, 1987).
Kota Tebing Tinggi memiliki luas wilayah sebesar 38,438 km2 yang terbagi atas 5 kecamatan yang mencakup 35 kelurahan serta jumlah penduduk sebanyak 174.969 jiwa,dan kepadatan penduduknya mencapai 4,56 ribu jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per tiap rumah tangga sekitar 5 orang (BPS Kota Tebing Tinggi, 2022). Belum optimalnya tingkat pelayanan pengelolaan sampah Kota Tebing Tinggi pada tahun 2020 yaitu sebesar 79,12% dan sumber sampah utamanya adalah sampah domestik, dengan total timbulan sampah domestik (permukiman) adalah 335,25 m3 /hari atau 93,39 ton/hari (PTMP, 2020). Berdasarkan wawancara dengan petugas Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Kebersihan (DPKPK) Kota Tebing Tinggi, pengelolaan sampah di Kota Tebing Tinggi belum maksimal, masih banyak sampah yang dibuang sembarangan, ada juga yang membakar sampah dan membuang sampah langsung ke sungai, hal ini diakibatkan dari kurangnya kesadaran masyarakat akan permasalahan sampah yang ada.
Kapasitas sampah Kota Tebing Tinggi adalah 118,88 ton/hari. Namun hanya 103,04ton/hari sampah yang tercakup oleh armada sampah. Sisa dari sampah yang tidak tercakup oleh armada ini yaitu termasuk sampah olahan masyarakat, seperti dibakar, dibuang kesungai, dibuat pupuk rumahan, ataupun dibuat kerajinan rumah tangga, maka dari itu perlunya pengelolaan sampah yang tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah dibidang lingkungan hidup bidang kehutanan dan kebersihan, dimana hal ini dijadikan dasar bagi Dinas Lingkungan Hidup sebagai penggerak dalam pengelolaan persampahan di Kota Tebing Tinggi. Untuk melakukan evaluasi pengelolaan sampah ini, perlu diketahui apakah sistem pengelolaan yang berlangsung di Kecamatan Padang Hilir sudah sesuai dengan peraturan pengelolaan sampah yang berlaku di Kota Tebing Tinggi, yaitu PerMen PU No 3 tahun 2013, SNI 19 2454 2002 dan SNI 3242-2008.
Dampak sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat di Kota Tebing Tinggi dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung sampah terhadap lingkungan dan kesehatan adalah terjadinya pencemaran air yaitu proses dengan adanya pencucian yang padat di permukaan air akibat sampah ini akan menjadi salah satu hambatan bagi pencemaran, entah itu air yang di permukaan maupun dari dalam tanah ,serta adanya pembangunan sebuah sumur yang sering digunakan untuk kehidupan manusia nya dalam sehari-hari di dekat pemukiman ini akan sangat mengakibatkan kurang nya tingkat Kesehatan pada manusia dan penduduk setempat. Pada intinya tidak hanya tentang itu saja dan berpatokan dengan benda padat tetapi tercemarnya suatu ini timbulnya bermacam macam sumber pabrik serta industri-industri yang lain.dan tentunya terjadi sebuah pencemaran tidak hanya di permukaan air saja melainkan sampai ke tanah yang akan membuat air menjadi berubah sehingga hal ini tentunya akan beresiko bagi manusia.
Pada pencemaran udara dari adanya sampah organik yang bentuknya padat mengeluarkan sebuah gas seperti metana ( CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta pada senyawa lainnya, bahwasannya secara global gas ini merupakan salah satu penyebab dari penurunan nya kualitas terhadap lingkungan udara serta efek dari rumah kaca ini lah akan datang nya penyebab pada peningkatan suhu lalu memunculkan hujan asam. Pada hal nya ini bersifat senyawa jika dilihat secara lokal, oleh karena itu sangat mengganggu pada Kesehatan manusia serta akan menimbulkan bau busuk yang tidak sedap untuk kita sekitar.bahkan ada sampah yang sudah di buang di TPA tapi masih kurang baik karena terkadang sampah ini masih tertimbun sehingga gas methn nya tertumpuk dan tidak bisa keluar ke udara.
Selain itu sampah juga membuat pencemaran tanah jadi sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah. Sampah organik dapat membusuk dan menghasilkan gas metana, yang dapat merusak struktur tanah. Sampah anorganik dapat mencemari tanah dengan melepaskan zat-zat berbahaya, seperti logam berat dan pestisida untuk mengurangi peluang pencemaran tanah dan air yang dihasilkan oleh limbah domestik dari masyarakat dan limbah cair dari aktivitas industri, diharapkan dapat membuat instalasi pengolahan air limbah secara komunal. dapat di buat di setiap kawasan perumahan, kawasan perkantoran bahkan di beberapa titik kawasan industri di Kota Tebing Tinggi.
Dampak tidak langsung sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat di Kota Tebing Tinggi adalah terjadinya banjir disebabkan oleh sampah yang menyumbat saluran air dapat menyebabkan banjir, sampah yang memiliki kepadatan entah yang masih dalam bagus dan segar maupun yang berubah jadi membusuk yang sudah terbawa ke selokan maka dibawa oleh aliran sungai tentunya akan sangat memper dangkal sungai, dari sini kita bisa berpikir dampak serta akibat karena terjadinya pendangkalan pada sungai tentunya Kesehatan sungai akan berkurang dan terjadi penggenangan terhadap peluap yang menimbulkan banjir, tentunya ini bagi kita akan sangat merugikan bukan baik itu secara fisik atau bahkan ini mengancam nyawa seseorang karena tidak bisa tergenang air, yang paling umum setelah adanya banjir biasanya akan timbulan sebuah penyakit, dan banjir sering terjadi dikarenakan meluapnya sungai padang yang berda di Kota Tebing Tinggi dikarenakan sampah.
Erosi juga merupakan dampak tidak langsung yang di sebabkan sampah yang dibuang di tepi sungai dapat menyebabkan erosi. Erosi dapat menyebabkan pendangkalan sungai dan banjir, seperti pembuangan sampah di Sungai padang Kota Tening Tinggi yang masih sering dilakukan oleh Masyarakat sekitaran Sungai selain itu sampah juga membuat penurunan estetika lingkungan, sampah yang kotor dan kumuh dapat menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan psikologis.
Sampah bahwasannya bersifat parasit serta berkembang nya pada bakteri bakteri, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, yang dinamakan sampah secara tidak langsung ini contohnya seperti hewan yang meletakkan dan membangun sarang tentunya ini akan menimbulkan penyakit yang tak terduga jika tidak diatasi yang lebih sering terjadi di rumah seperti tikus, nyamuk ,kecoa dan lalat, dan yang maupun membusuk kaleng dan botol, dari kedua nya ini lebih mudah dijadikan sarang tentunya akan menimbulkan penyakit. Bahkan adanya sebuah penyakit yang sering dialami akibat sampah yang disekitar kurang dikelola dan diperhatikan dengan baik sehingga seseorang mudah terkena penyakit diare, disentri, cacingan, malaria, kaki gajah, dan demam berdarah. Perlu diketahui dan pemahaman lebih lanjut bahwasanya pada penyakit tersebut sangat menjadi sebuah ancaman bagi kita dan tentunya bisa menyebabkan kematian.
Dampak sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat di Kota Tebing Tinggi cukup serius. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah sampah di Kota Tebing Tinggi. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat, peningkatan kapasitas pengelolaan sampah oleh pemerintah, dan penerapan teknologi pengelolaan sampah yang tepat.
Bahwasannya dengan adanya sebuah pengelola yang kurang memahami sampah dalam pengelolaan yang baik seperti kebiasaan dibakar ini juga akan menimbulkan efek yang semakin tidak bisa diatasi dan ini dampak nya lanjut terus ke manusia karena timbul nya pencemaran udara baik itu asap dan baunya,padahal adanya sebuah sistem pembuangan sampah harus sampai pada pembuangan di lokasi seperti TPA (Tempat pembuangan akhir), dan seringkali terjadi nya sebuah masalah akibat adanya penentuan dan perpindahan dalam lokasi TPA bahwasannya masyarakat ada yang tidak mau terima karena akan ketakutan dan menambah pencemaran di lingkungannya akibat sampah dan efek kedepannya bagi warga sekitar. Padahal upaya pencegahan ini bisa dapat kita pahami apabila dalam pencegahan tersebut dilakukan dan disepakati bahwa ini akan berdampak negatif bagi yang menelantarkan dan membuang sampah yang masih sembarangan tempat bahkan tidak itu saja dan semata mata memikir kan lingkungan karena ini milik bersama kita juga nantinya Kesehatan akan tetap terjaga.
Maka disarankan untuk dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah sampah di Kota Tebing Tinggi, yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat melalui sosialisasi dan pendidikan lingkungan dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah oleh pemerintah melalui peningkatan anggaran dan pelatihan bagi petugas pengelolaan sampah selain itu diperlukan penerapkan teknologi pengelolaan sampah yang tepat, seperti teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Penulis : Sopian, S.Sos.