Kendaraan Pedesaan Karya Anak Bangsa Diluncurkan
Saat membuka pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 di ICE BSD City, Kamis (2/8/2018), Presiden Joko Widodo menyambut baik kehadiran kendaraan pedesaan yang bernama Angkutan Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes).
Kendaraan multiguna karya anak bangsa tersebut dirancang untuk meningkatkan produktivitas perekonomian masyarakat di pedesaan.
“Saya menyambut baik AMMDes, Angkutan Mekanis Multiguna Pedesaan, yang hari ini akan kita luncurkan,” ujar Presiden.
Kehadiran kendaraan pedesaan ini juga akan memberikan efek berganda pada industri lain. Setidaknya, terdapat 70 industri komponen dari dalam negeri yang terlibat dalam produksi kendaraan pedesaan ini.
“Ini satu jenis kendaraan tetapi kaitan dengan industri hulunya sangat banyak. Dilaporkan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri siap jadi pemasok komponen AMMDes ini,” ucapnya.
Pada dasarnya AMMDes ini berfungsi sebagai alat transportasi dan pengangkut yang dapat dipadukan dengan berbagai alat pengolahan pascapanen.
Selain itu, kendaraan ini juga dapat dipadukan dengan beberapa alat penunjang keperluan seperti genset untuk penerangan, alat penggiling padi, dan pompa air untuk irigasi sawah pedesaan dengan menempatkan komponen-komponen itu di bak belakang kendaraan.
Usai secara resmi membuka pameran itu, Kepala Negara langsung menuju stan di mana kendaraan multiguna itu dipamerkan dan sempat menaiki salah satu AMMDes yang dipamerkan.
“Selain untuk meningkatkan produksi dan produktivitas yang ada di desa-desa, ini juga bisa menyelesaikan banyak masalah yang ada di desa baik yang berupa air, mobilitas, dryer, dan penggilingan padi dalam bentuk yang kecil sehingga mobilitas di sawah dan desa bisa lebih baik lagi,” kata Presiden mengomentari kendaraan pedesaan itu.
Pengembangan AMMDes ini sebelumnya telah dipantau sejak jauh hari oleh Presiden Joko Widodo. Saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada September 2017, Presiden sempat menyambangi pabrik Kiat Motor yang telah dikenal melalui produk Esemka. Di sana, Presiden menyaksikan langsung pengembangan kendaraan pedesaan yang kala itu masih bernama Mahesa.
“Tugas pemerintah memberikan dorongan agar gagasan seperti ini bisa masuk ke pasar,” ujar Presiden saat itu.