PIMPIN RAKOR PENGENDALIAN INFLASI, IRJEN KEMENDAGRI RI : IPH TINGGI BAGIAN DARI PENYEBAB TINGGINYA INFLASI
Irjen (Inspektur Jenderal) Kemendagri RI Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si. memimpin rakor (rapat koordinasi) Pengendalian Inflasi di Daerah, Senin (26/02/2024) di Kantor Kemendagri RI Jakarta.
Rakor tersebut diikuti Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebing Tinggi Drs. Syarmadani, M.Si. dan stakeholder terkait bersama dengan seluruh Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati, Wali Kota dan Forkopimda serta TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di daerah masing-masing.
Dalam kesempatan itu, Irjen Kemendagri RI menyampaikan ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di minggu ke 4 Februari, diantaranya cabai merah, beras, dan minyak goreng.
"Cabai merah mengalami kenaikan di 230 daerah Kabupaten/ Kota, beras di 268 daerah Kabupaten/ Kota dan minyak goreng di 203 daerah Kabupaten/ Kota," ungkap Irjen Kemendagri.
Diungkapkan juga oleh Irjen Kemendagri RI, bahwa sejumlah daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten/ Kota memiliki Indeks Perkembangan Harga (IPH) tinggi.
"IPH ini merupakan bagian dari penyebab tingginya inflasi. Dari data yang disampaikan Kemendagri, Provinsi Riau termasuk 10 provinsi yang terendah Inflasinya," terang Irjen Kemendagri RI.
Irjen Kemendagri RI juga meminta kepada kepala daerah dan forkopimda untuk bisa melaksanakan rapat lanjutan mengenai upaya-upaya pengendalian inflasi di daerah masing-masing, untuk dilaporkan pada saat rakor pengendalian inflasi di minggu selanjutnya.
Sementara, Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa berdasarkan pemantauan harga SP2KP dalam 4 minggu di bulan Februari 2024 ini beberapa komoditas pangan yang menunjukkan tren peningkatan harga adalah beras, cabai merah, telur ayam ras dan daging ayam ras.
"Cabai merah naik sekitar 7,63 persen dan telur ayam ras naik sekitar 1,47 persen dibandingkan dengan Januari 2024," ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Divisi Perencanan Operasional dan Pelayanan Publik BULOG Epi Sulansari menyampaikan bahwa stok beras BULOG saat ini yaitu 1.376.106 ton yang terdiri dari stok CBP 1.358.709 dan stok komersil 17.398 ton. Dimana jumlah stok telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah.
Moh. Ismail Wahab selaku Direktur Serealia Tanaman Pangan Kementan RI mengatakan mengenai perkembangan luas panen, provitas dan produksi padi tahun 2024. "Luas Panen dan Produksi dari bulan Januari s.d. Maret 2024 cenderung meningkat. Hal ini sejalan dengan mulai beralihnya fase el Nino ke netral sehingga curah hujan mulai tinggi sejak Desember 2023," jelasnya.
Turut hadir mendampingi Pj. Wali Kota, Serma Rizal Husni mewakili Danramil 13/ TT, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Nasrullah, Kepala Bappeda Erwin Suheri Damanik, Kadis Ketapang dan Pertanian Marimbun Marpaung, AP., M.Si., Kadis Sosial Drs. Khairil Anwar, M.Si., Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Zahidin, S.Pd., M.Pd., OPD terkait, tim Aptika dan tim peliputan Diskominfo.