PEMKO TEBING TINGGI KEMBALI IKUTI RUTIN RAKOR PENGENDALIAN INFLASI
Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi melalui Bagian Perekonomian dan SDA, kembali mengikuti rakor (rapat koordinasi) Pengendalian Inflasi di Daerah secara virtual, Senin (21/10/2024) di ruang Kerja Wali Kota lantai IV gedung Balai Kota Jln. Dr. Sutomo No. 14.
Rakor dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI, Komjen. Pol. Drs. H. Tomsi Tohir Balaw, M.Si. dan dikuti Kepala Daerah, Gubernur, Bupati dan Wali Kota serta TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di daerahnya masing-masing.
Dalam kesempatan ini, Irjen Kemendagri RI mengingatkan kepada Kepala Daerah yang daerahnya mengalami inflasi untuk lebih peka terhadap permasalahan regionalnya.
Seraya menekankan, perlunya mengecek setiap hari berbagai komoditas yang mengalami kenaikan insidentil. Kenaikan insidentil yang dimaksud Tomsi yaitu ketika suatu komoditas tertentu di suatu daerah mengalami kenaikan harga, sedangkan daerah lain yang berdekatan tidak mengalami kenaikan.
“Perlu diketahui bahwa kenaikan (inflasi di daerah) itu sifatnya regional akibat situasi atau insidentil, ini tugas dari teman-teman yang daerahnya mengalami kenaikan ini berfikir ada apa kok daerah naik sendiri sedangkan (daerah) tetangganya tidak naik,” ujar Irjen Kemendagri RI.
Irjen Kemendagri RI juga meminta agar kepala daerah memperkuat kerja sama dengan para pemangku kepentingan di wilayah masing-masing, termasuk melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Sementara itu, Plt. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy, Komoditas dengan sebaran wilayah yang menunjukkan harga tingkat produsen berada di bawah HAP/HPP selama 1 bulan terakhir yaitu pada komoditas jagung, cabai merah keriting, sapi hidup, ayam ras hidup, dan telur ayam ras.
“Tingkat inflasi nasional bulan September 2024 sebesar 1,84% (yoy), turun dari inflasi bulan Agustus 2024 2,12%. Komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar adalah beras, sebesar 0,23 (yoy). Komoditas lain penyumbang kenaikan inflasi bulan Agustus adalah Emas Perhiasan, Sigaret Kretek Mesin, Kopi Bubuk dan Gula Pasir. Bantuan pangan beras efektif menahan laju inflasi pangan, utamanya beras," terang Plt. Sekum Bapanas.
Penyumbang inflasi bulanan, terang Ptl. Sekum Bapanas, diantaranya komoditas tarif angkutan udara, tarif angkutan antara kota, emas perhiasan, daging ayam ras, beras dan rokok filter. Sedangkan inflasi tahunan, diantaranya komoditas bensin, beras, rokok kretek filter, tarif angkutan udara dan bahan bakar rumah tangga.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari BPS Kota Tebing Tinggi, IHK (Indeks Harga Konsumen) Kota Tebing Tinggi mengikuti IHK Kota Pematang Siantar.
Untuk bulan September 2024, tingkat inflasi Kota Pematang Siantar bulan ke bulan (m to m) sebesar 0,09 persen sementara inflasi tahun ke tahun (y to y) sebesar 2,45 persen.
Hadir mengikuti secara virtual di lingkungan Pemko Tebing Tinggi, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. H. Nasrullah, Serma J.S. Purba mewakili Danramil 13/TT, Frinanto Tampubolon mewakili Ketua BPS, Kadis Ketapang dan Pertanian Dr. Marimbun Marpaung, SP., M.Si., Kadisnakerperin Ir. Iboy Hutapea dan TPID Kota Tebing Tinggi serta stakeholder terkait.