MILENIAL MANDIRI, CERDAS DAN PANCASILAIS.. WHY NOT..
"Milenial Mandiri, Cerdas dan Pancasilais...WHY NOT" adalah tema yang diangkat dalam kegiatan
Tebing Tinggi Millennial Talks yang diadakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tebing Tinggi,
Jumat (15/03/2019) bertempat di pelataran parkir Kedai Kopang Kota Tebing Tinggi dengan
menghadirkan narasumber Asisten Adm. Ekonomi Pembangunan M. Dimiyathi, S.Sos, M.TP mewakili Walikota Tebing Tinggi, Alvin Ziawa mewakili Kajari Kota Tebing Tinggi, Adji Makno mewakili Kapolres Tebing Tinggi dan Ivan perwakilan Kaum Millennial Kota Tebing Tinggi, serta dihadiri kelompok-kelompok kaum muda Tebing Tinggi diantaranya Obrolan Dakwah, Depublica Institute, Tebing Tinggi Kreatif, Hellium Community dan lain sebagainya.
Kaum muda Kota Tebing Tinggi sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini, hal tersebut terlihat dengan banyaknya yang hadir melebihi target semula. Dan menyampaikan supaya kegiatan-kegiatan seperti ini lebih sering diadakan dengan lebih banyak menghadirkan para kaum muda, lintas profesi agar pemerintah bisa mengetahui dan berbicara langsung dengan kaum muda akan apa yang menjadi keinginan dan bidang-bidang apa saja yang sedang berkembang dikalangan muda Kota Tebing Tinggi sehingga Pemerintah Kota bisa mengakomodir didalam program perencanaan pembangunan kota ke depannya. Secara khusus juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tebing Tinggi Dedi Parulian Siagian, S.STP, M.Si yang telah menginisiasi kegiatan ini sehingga bisa terwujud.
Asisten Adm. Ekonomi Pembangunan dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa pernyataan yang disampaikan didalam kegiatan ini yakni "Millennial Mandiri, Cerdas dan Pancasilais" sangat tepat dengan kondisi saat ini. "Kalau mau mandiri ya harus cerdas, mustahil orang yang tidak cerdas bisa meniru" ujarnya. Karena kita Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berazaskan Pancasila, maka
kemandirian dan kecerdasan kita harus tetap memegang norma-norma Pancasila. Diera revolusi industri 4.0 saat ini, dimana dunia dalam genggaman memang harus mandiri, harus cerdas didalam norma-norma Pancasilais dan menepis anggapan bahwa kaum millennial itu individualis, hedonis.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa kaum millennial Kota Tebing Tinggi adalah orang-orang yang telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Kedepan Pemerintah Kota Tebing Tinggi akan menawarkan berbagai peluang kepada kaum millennial supaya bisa menjadi mandiri dan cerdas, bisa melalui pelatihan, sertifikasi profesi dan lain-lain. Pengetahuan dewasa ini tidak hanya terpaku kepada membaca buku, tetapi dari sumber digital juga sudah tersedia sangat banyak dan kita hanya perlu memastikan bahwa sumber-sumber yang kita ambil adalah sumber yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan isinya.
Pemerintah Kota Tebing Tinggi sendiri melihat bahwa kaum millennial ini adalah potensi sumber daya yang sangat besar didalam pengembangan bidang ekonomi, baik menjadi enterpreneur/wirausaha sendiri karena dunia sudah dalam genggaman mereka baik itu pemasaran atapun yang lainnya dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tebing Tinggi siap untuk mendukung hal tersebut.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tebing Tinggi Iboy Hutapea menjelaskan saat ini program-program yang ada di Disnaker lebih menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Untuk saat ini angka pengangguran terbuka di Kota Tebing Tinggi masih tergolong tinggi, maka dengan itu perlu direvitalisasi kembali angkatan-angkatan kerja dari sekolah formal dengan melakukan pelatihan-pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) supaya keahliannya sesuai dengan kebutuhan industri. Terdapat banyak paket kegiatan pelatihan yang disediakan Pemerintah Kota Tebing Tinggi, di tahun 2018 ada sebanyak 35 paket dan tahun 2019 ada 35 paket dari yang ditawarkan sebanyak 100 terdiri dari bidang otomotif, desain grapis, komputer, basic office, tata boga, tata busana yang terdiri dari 16 orang 1 paket serta didukung peralatan yang memadai. Untuk itu bagi kaum millennial yang ada komunitasnya supaya terlibat didalam paket-paket pelatihan tersebut.
Ivan mewakili kaum millennial Kota Tebing Tinggi mengatakan kegiatan-kegiatan seperti ini adalah sarana bagi kaum muda untuk menyampaikan gagasan-gagasan, jangan menganggap acara ini hanyalah acara kongkow biasa dan tak bermanfaat apa-apa, tapi justru ini adalah salah satu cara yang membuat kita sadar bahwa kita sama-sama mencintai kota kita ini dengan cara menyampaikan gagasan ke pemerintah. Ini adalah suatu kemajuan dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi yang lebih Open Mind didalam menerima
masukan, gagasan maupun kritik dari pada masyarakat khususnya kaum muda.
Sementara itu Adhi Makno mewakili Kapolres menyampaikan sejak dipidatokannya Pancasila itu pada Piagam Jakarta 22 Juni 1945 bahwa Pancasila ini sampai sekarang masih berdiri tegak dan wajib para
generasi millennial ini untuk menjaganya. Karena kita tidak mau negara kita terpecah karena tidak ada komitmen didalam menjaga keutuhan negaranya. Pancasila adalah pengikat diantara kita semua didalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Polri sebagai pelindung, pelayan, penegakan hukum berkewajiban menjaga situasi Kamtibmas di Kota Tebing Tinggi tetap kondusif dan aman. Para kaum millennial Kota Tebing Tinggi agar berpikir secara bijak dan dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila supaya keutuhan Negara Indonesia ini bisa tetap terjaga, dan secara bersama-sama dengan pihak kepolisian untuk menjaga kondusifitas di Kota Tebing Tinggi serta utamakan musyawarah didalam menyikapi suatu permasalahan.
Alvin Ziawa mewakili Kajari mengatakan bahwa kaum millennial juga harus melek dengan hukum, jangan karena keasyikannya jadi lupa akan pentingnya pengetahuan akan hukum, karena kalau kita melek hukum maka kita bisa menjauhkan diri dari potensi terjerat hukum karena ketidaktahuan kita. Kejaksaan menyikapi hal ini dengan membuat program yang lebih bisa mendekatkan diri kemasyarakat seperti Jaksa Masuk Sekolah, karena di Tebing Tinggi sendiri belakangan ini pelaku atapun korban tindak pidana di bawah umur 18 tahun masih tinggi. Terjun langsung kemasyarakat memberikan informasi dan arahan supaya anak-anaknya tetap didalam pengawasan supaya tidak menjadi pelaku ataupun korban tindak pidana yang bisa terjerat kasus hukum seperti kasus narkoba, tindak kejahatan seksual, pergaulan bebas, hindari Hoax, ujaran kebencian dan lain-lain.
Kegiatan Tebing Tinggi Millennial Talks juga diisi penampilan anak-anak muda Tebing Tinggi yang bergerak dalam bidang seni tarik suara diantaranya La Voila Band, Maria Parapat, Dinda Salshabila, penampilan stand up comedy oleh Haris Bon Tua, dan yang lainnya. Sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kota Tebing Tinggi atas penampilan kaum millennial Tebing Tinggi dalam kegiatan tersebut, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tebing Tinggi menyerahkan piagam perhargaan kepada masing-masing penampil serta diundang dan diharapkan bisa tampil pada malam kesenian Kota Tebing Tinggi di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) pada yang berlangsung Rabu, 03 April 2019.
Diakhir acara Tebing Tinggi Millennial Talks juga dilaksanakan launching layanan Voice over Internet Protocol (VoIP), dimana layanan ini bisa digunakan untuk sarana penyebaran informasi melalui suara dan sudah terhubung langsung ke Command Center Kota Tebing Tinggi yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tebing Tinggi.
Diskominfo Tebing Tinggi