WALIKOTA TEBING TINGGI BERIKAN BANTUAN KORBAN PUTING BELIUNG
Wali Kota Tebingtinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM didampingi anggota DPRD Muhammad Hazly Azhari, Camat Rambutan Marwansyah Harahap, Kapolsek Rambutan AKP H Samosir, Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian dan Kepala BPBD Wahid Sitorus memberikan bantuan kepada 15 orang korban bencana alam angin puting beliung di Jalan Panpadayan Komplkes Perumahan BP7 Blok C, Lingkungan II, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, Kamis (14/1).
Wali Kota Tebingtinggi mengatakan Pemerintah Kota Tebingtinggi menyatakan keprihatinan atas kejadian bencana angin puting beliung ini, Bencana ini tidak kita kehendaki, angin puting beliung melanda daerah ini hingga porak poranda sehingga membuat kerugian materi.
"Mari kita berdoa kepada Tuhan agar tidal terjadi bencana seperti ini dan menyikapi atas bencana ini, hendaknya masyarakat mulai tinggkat kelurahan melakukan gotong royong untuk membantu korban bencana," harap Walikota dihadapan korban bencana angin puting beliung.
Menurut Walikota, bencana angin puting beliung ini menjadi perhatian kita dalam membangun kontruksi rumah, Karena jenis bagunan rumah itu bermacam macam, untuk menghindari rumah tidal rusak akibat angin puting beliung, maka dalam hal membangun rumah jangan biasakan atap besar, tiang kecil dan bangunan bagian depan dan pondasi kecil.
"Kontruksi membangun rumah harus memenuhi syarat agar tahan, tetap menggunakan pondasi lebih besar dan diletakan atap yang ringan. Jika kita pakai atap genteng, permeternya, berat beban bangunan mencapai 95 kg, begitu juga menggunakan atap asbes gelombang, hitungan ukuran 40 m2, berat bangunan seberat 100 kg" Urai Walikota.
"Jadi dengan kontruksi bangunan apabila tidak memenuhi ketentuan, apabila terjadi bencana gempa, mama atap akan runtuh, apabila bangunan memenuhi syarat bagian atas ringan, maka bangunan tersebut tidak akan ambruk," jelasnya.
Dijelaskannya kembali terkait kontruksi bangunan yang baik, atap tidak boleh diletakkan saja, tapi harus diikatkan dengan bording. Kuda kuda harus diikatkan dengan balok, supaya atap tidak terbang ketika diterpa angin kencang, jika mencukupi anggarannya, paling tidak dalam membangun rumah, atap menggunakan rangka baja.
"Tebingtinggi merupakan masuk daerah rawan bencana, seperti Bencana banjir, angin puting beliung dan kebakaran, maka dari itu, masyarakat harus hati hati dalam menghadapi bencana ini, paling tidak harus sigap dalam menghadapi bencana alam ini," papar walikota
Sedangkan untuk bantuan kepada korban bencana angin puting beliung ini, Pemko Tebingtinggi melalui BPBD memberikan bantuan sembako dan uang tunai 1 juta Rupiah kepada warga yang kondisi rumahnya rusak parah.
"Bantuan sembako kita berikan, sedangkan bantuan uang tunai, kami berikan untuk upah tukang dan membeli bahan material bangunan sesuai dengan kerusakan rumah dan mudah mudahan bantuan ini bisa dipergunakan dengan sebaik baiknya," terang Walikota.
Camat Rambutan, Marwansyah Harahap dalam laporan mengatakan bencana angin puting beliung yang merusak rumah warga sebanyak 15 unit di Jalan Papandayan, Kompleks BP7, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi tingkat kerusakannya tidak sama, ada yang rusaknya parah dan sedang.
Salah seorang korban, Jhon Athur mengatakan bahwa kejadian kemarin sore begitu cepat, sebelum turun hujan deras, ada seperti gumpalan awan hitam berputar di lokasi kejadian, sekira dua menit, putaran angin semangkin kencang dan menerbangkan atap rumah hingga puluhan meter tercampak.
"Kencang angin mirip putaran yang berputar putar diatas bagian rumah kami, dengan sekejab, langsung atap rumah berterbangan, sehingga tampak hanya rangka bangunan," jelasnya.
Terkait kunjungan Wali Kota Tebingtinggi, Jhon Athur mewakili korban sangat mengucapkan rasa terima kasih, dengan adanya wujud kepedulian Pemko Tebingtinggi, beban korban bencana alam angin puting beliung bisa berkurang.