PEMKO TEBING TINGGI DIRIKAN POSKO DAN DAPUR UMUM PENANGANAN BANJIR
Tim penanganan dampak banjir meluapnya air Sungai Padang yang terdiri dari BPBD, Tagana, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan, lintas OPD bersama TNI dan Polri secara berkelanjutan memantau langsung perkembangan dilapangan. Pemerintah Kota Tebing Tinggi juga sudah mendirikan Posko dan Dapur Umum di wilayah-wilayah terdampak banjir kiriman tersebut.
Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kota Tebing Tinggi disebabkan curah hujan yang tinggi sepanjang malam 15-16 Desember 2019 di sekitaran Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Serdang Bedagai mengakibatkan debit air yang masuk ke aliran sungai yang melintasi Kota Tebing Tinggi meningkat seperti Sungai Bahilang dan Sungai Padang.
Pantauan tim dilapangan sekitar pukul 03.00 Wib pagi di Kel. Pasar Baru Kec. Tebing Tinggi Kota air sudah terlihat surut dan tidak menggenangi pemukiman warga lagi. Hal yang sama juga terlihat di Kec. Padang Hulu, Kel. Lubuk Raya, Kel. Lubuk Baru, Kel. Bandarsono, Kel. Pabatu air sudah surut dan kering, secara umum kondisi banjir telah berangsur surut dan hanya terdapat adanya genangan air di beberapa tempat.
Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM dalam arahannya kepada tim menyampaikan agar para petugas posko kesehatan tetap standby dilokasi, dapur umum tetap difungsikan sampai keadaan normal, tetap memantau kondisi-kondisi terdampak banjir sampai situasi benar-benar aman dari banjir.
Pemerintah Kota Tebing Tinggi juga sudah berkoordinasi ke Provinsi Sumatera Utara dan bermohon agar Bendung Bronjong (bendung statis lama) yang berada di tengah sungai padang bisa dibongkar. Karena hal tersebut ditengarai menjadi salah satu penyebab lambatnya air turun yang keluar dari Bendung Gerak Bajayu yang telah dibangun Kementerian PUPR dan telah dioperasikan.
Diskominfo Tebing Tinggi