Home - Pemerintah Kota Tebing Tinggi

Selamat Datang

di Website Resmi Pemerintah Kota Tebing Tinggi

MEWUJUDKAN GENERASI REMAJA YANG SEHAT, CERDAS DAN BERPRESTASI, MELALUI GERAKAN HIDUP SEHAT

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengadakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kota Tebing Tinggi. Kemenkes RI menjadikan Kota Tebing Tinggi sebagai tempat kegiatan Germas agar dapat mewujudkan generasi muda yang sehat, cerdas dan berprestasi. Acara ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes RI yang diwakili oleh Ibu drg. Wara Pertiwi, MA., Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM., Kepala Bappeda Kota Tebing Tinggi Erwin Suheri Damanik, S.Sos,M.SP., dan dimoderatori oleh Kadis Kesehatan Kota Tebing Tinggi dr. H. Nanang Fitra Aulia, Sp.PK. Tampak hadir juga Staf Ahli, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ikatan Dokter Indonesi (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), para penggiat dan pemerhati kesehatan se-Kota Tebing Tinggi, para tenaga pengajar, dan para peserta yang terdiri dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA/SMK se-Kota Tebing Tinggi.

Disampaikan Walikota Tebing Tinggi bahwa Germas ini sendiri di Kota Tebing Tinggi telah dilaksanakan dari tahun-tahun sebelumnya, diantaranya program Germas dengan menghidupkan sekolah-sekolah sehat dan madrasah-madrasah sehat yang ada dikota Tebing Tinggi. Selain itu Pemerintah Kota Tebing Tinggi juga sudah mengarahkan masyarakat untuk mengkomsumsi makanan organik serta disiapkan juga Kelurahan Lubuk Raya sebagai lahan pertanian dan tanaman pangan organik. Masyarakat juga diarahkan untuk melakukan penataan lingkungan dengan gotong royong bersama dan juga melakukan penghijauan dengan menanam pohon. Dan kepada para pelajar, Pemerintah Kota juga melaksanakan pembekalan dengan pelatihan apa yang disebut dengan Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan dokter-dokter kecil di tiap sekolah.

Disampaikan juga bahwa di Kota Tebing Tinggi terdapat beberapa kasus penyakit yang harus menjadi perhatian kita bersama antara lain 42 orang penderita Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) yang mana 14 orang diantara berasal dari luar Kota Tebing Tinggi, penderita stunting (gagal tumbuh) pada anak sebanyak 187 orang yang penyebab utamanya adalah kurang mendapat perawatan yang baik dari orang tuanya, selain itu juga terjadi pergeseran kematian dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular, meskipun umur harapan hidup di Kota Tebing Tinggi naik menjadi 70,2 tahun dan tentunya hal ini terkait dengan masalah hidup sehat. "Germas tidak hanya sekedar semboyan saja, tetapi dilakukan dimulai dari diri sendiri, Tebing Tinggi tempat anak berprestasi dan cerdas", ujar beliau.

Sementara itu dalam sambutannya drg. Wara Pratiwi, MA. menyampaikan bahwa pada Tahun 2035 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yakni keadaan dimana jumlah usia produktif jauh lebih besar termasuk anak usia sekolah dan remaja, yang mana hal ini harus dipersiapkan guna menentukan kualitas generasi yang akan datang. Bonus demografi tersebut akan dapat menjadi aset yang akan meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan pendidikan di Indonesia, namun apabila ini menjadi beban negara maka akan menjadi masalah bangsa dimasa yang akan datang. Begitu juga dengan masalah kesehatan pada anak sekolah, remaja dan dewasa sangat kompleks mulai dari kesehatan seksual, reproduksi, HIV AIDS, zat adiktif, merokok, minuman keras, narkoba, gizi, dan lain-lain yang perlu mendapat perhatian kita bersama.

Beliau juga menambahkan bahwa pada era digital saat ini tentunya harus bijak menghadapi derasnya teknologi dan akses informasi, anak-anak lebih senang berkomunikasi dengan gadget dari pada orang tua, akibatnya anak-anak terpapar oleh konten pornografi, sebagai orangtua harus selektif dan mendampingi anak-anak untuk memilih akses yang tepat di internet. Berdasarkan survei yang dilakukan Tahun 2015 pada anak SMP-SMA menunjukan bahwa sekitar 78 % siswa mengkonsumsi buah dan sayur kurang dari 5 porsisehari, dan sekitar 50 % mengonsumsi fast food lebih dari 1 kali perhari, 62 % mengkumsi minuman bersoda lebih dari 1 kali perhari, dan 40 % jarang sarapan.

Prilaku kebersihan siswa juga hanya sekitar 10 % siswa yang menggosok gigi 2 kali perhari, demikian juga dengan mencuci tangan pakai sabun angkanya masih kecil sekitar 37 %, juga ada masalah reproduksi prilaku beresiko hampir 10 % anak perempuan usia 15-19 tahun dan anak laki-laki 10,6 % mengidap AIDS. Untuk itu penanganan masalah tersebut memerlukan kesadaran dari sendiri, perlu upaya yang konfrehensip dengan melibatkan semua unsur dari lintas program, sektor dalam mempromosikan Germas pada semua kalangan dan tempat termasuk ditempat bekerja atau sekolah.

Pada acara yang mengambil tema "Mewujudkan Generasi Remaja Yang Sehat, Cerdas Dan Berprestasi, Melalui Gerakan Hidup Sehat" ini juga dilakukan Pembacaan Surat Keputusan Walikota Tebing Tinggi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi, Pelantikan Forum Pelayana Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Kota Tebing Tinggi oleh Walikota Tebing Tinggi, Penandatanganan Naskah oleh Walikota Tebing Tinggi, Pemasangam Secara Simbolis Selempang FPKPR oleh Walikota Tebing Tinggi bersama Ibu drg. Wara Pertiwi, MA., dari Kementrian Kesehatan RI, Gerakan makan sayur dan buah organik beserta makanan ringan bergizi yang dibuat oleh Puskesmas sejajaran Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi dan Talk Show antara Narasumber dan peserta, yang mana para peserta yang berhasil menjawab pertanyaan diberikan bonus dan souvenir dari Kemenkes RI.

 

Diskominfo Tebing Tinggi

Komentar
  • TERBARU
  • TERPOPULER
  • ACAK